Showing posts with label Variabel Intervening dan Moderating. Show all posts
Showing posts with label Variabel Intervening dan Moderating. Show all posts

Friday, July 31, 2020

Variabel Intervening dan Moderating 001

Dalam sebuah penelitian, setelah selesai membuat preliminary research, melakukan literature review, dan merumuskan masalah, hal selanjutnya yang kita lakukan adalah membuat theoritical framework, yang mewakili kepercayaan si peneliti tentang adanya suatu fenomena tertentu. Nantinya, theoritical framework yang dibuat akan diuji kebenarannya. Oleh karena itu, pembuatan theoritical framework juga disertai dengan penarikan hipotesis yang akan diuji kebenarannya.

Sebelum masuk dalam pembuatan theoritical framework, ada beberapa jenis variabel yang perlu diketahui terlebih dahulu:

[1] DEPENDENT VARIABLE
Merupakan variabel UTAMA yang menjadi INTEREST si peneliti. INGAT, seperti pada postingan terdahulu saya di sini, sebuah riset HARUS-lah dimulai dari penentuan gejala terlebih dahulu. Gejala = variabel Y = criterion variable = dependent variable. Tujuan utama dari si peneliti adalah untuk menjelaskan variasi dari dependent variable atau memprediksinya.

[2] INDEPENDENT VARIABLE
Merupakan variabel yang keberadaannya mempengaruhi besar/kecilnya nilai dependent variable, baik secara positif maupun negatif. Independent variable merupakan MASALAH yang menyebabkan munculnya gejala ke permukaan, biasa disebut juga variabel X atau predictor variable. Untuk lebih jelasnya apa itu gejala dan masalah, bisa dilihat di sini.

[3] MODERATING VARIABLE
Merupakan variabel yang keberadaannya mempengaruhi besarnya HUBUNGAN/PENGARUH antara independent dan dependent variabel.

Contoh 1:

Penjelasan: Banyaknya buku akan berpengaruh terhadap kemampuan membaca seorang anak. Tetapi, kecakapan baca-tulis orang tua juga akan MENINGKATKAN PENGARUH antara banyaknya buku dan kemampuan membaca.

Contoh 2:

Penjelasan: DISCOUNT berpengaruh terhadap PURCHASE INTENTION, di mana semakin besar DISCOUNT yang diberikan, semakin besar pula PURCHASE INTENTION-nya. Namun, jika di masyarakat terdapat NEGATIVE WORD-OF-MOUTH, pengaruh DISCOUNT terhadap PURCHASE INTENTION yang tadinya besar akan BERKURANG. Saya sendiri pernah melakukan riset tentang hal ini dan berhasil membuktikan bagaimana negative WOM akan mengurangi besarnya pengaruh antara diskon dan purchase intention.

[4] INTERVENING VARIABLE
Biasa disebut juga MEDIATING VARIABLE, merupakan variabel perantara di tengah independent variable dan dependent variable.

Contoh 3:

Biasanya untuk riset seperti theoritical framework di atas judulnya adalah: Pengaruh antara Kualitas Pelayanan dengan Loyalitas Konsumen. Di UNPAR juga banyak mahasiswa yang melakukan penelitian dengan judul tersebut, tetapi umumnya MEREKA MELAKUKAN KESALAHAN BESAR.

Pengaruh antara Kualitas Pelayanan dengan Loyalitas Konsumen: kualitas pelayanan = variabel X, sedangkan loyalitas konsumen = variabel Y, X berpengaruh terhadap Y, maka kita akan melakukan regresi antara variabel kualitas pelayanan dengan variabel loyalitas konsumen. Apakah hal tersebut benar?! Jika jawaban kalian benar, maka kalian telah melakukan kesalahan besar. Mengapa?! Karena di tengah-tengahnya terdapat variabel perantara: KEPUASAN KONSUMEN.

Dari variabel Kualitas Pelayanan kita HARUS melewati variabel Kepuasan Konsumen dulu untuk sampai ke variabel Loyalitas Konsumen. X >>> Y >>> Z dan TIDAK BISA LANGSUNG dari X >>> Z. Mengapa?! Karena di teorinya juga dikatakan seperti itu.

Jika kalian merasa berat menggunakan tiga variabel di atas, kalian dapat menyiasatinya dengan membuat penelitian berjudul: “Pengaruh antara Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen” ATAU “Pengaruh antara Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas Konsumen”.

Contoh 4:

Contoh 5:

Dapat saja terjadi seperti ini:

Atau seperti ini:

Atau juga bisa seperti ini:

Tentu saja semua kemungkinan-kemungkinan di atas HARUS DISESUAIKAN DENGAN TEORI yang ada. Dalam menyusun theoritical framework tentunya tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah, yang ada hanyalah LOGIS ATAU TIDAK?!

Setelah selesai menyusun Theoritical Framework, yang perlu kita lakukan selanjutnya adalah membuat HIPOTESIS. Kalian bisa belajar cara membuat hipotesis di sini.

[H1] Compared with people exposed to web sites with a low amount of information, those exposed to web sites with a high amount of information will experience less perceived risk.

[H2] Compared with people exposed to web sites with a low amount of information, those exposed to web sites with a high amount of information will experience greater satisfaction.

[H3] Perceived risk will be negatively related to satisfaction.

[H4] Perceived risk will be negatively related to intention to revisit.

[H5] Perceived risk will be negatively related to purchase intent.

[H6] Satisfaction will be positively related to intention to revisit.

[H7] Satisfaction will be positively related to purchase intent.

Sebaiknya di dalam theoritical framework disertakan nomor hipotesis dan bagaimana pengaruhnya: (+) atau (-) seperti contoh di atas. Apakah sekarang kalian sudah mengerti bagaimana cara membuat theoritical framework dan menentukan hipotesis?!

Berikut saya lampirkan beberapa model theoritical framework lainnya:

>>> double click untuk memperbesar gambar <<<

======================================

PERHATIAN!!! Boleh copy-paste, tetapi mohon cantumkan sumber dengan linkback ke http://www.b0chun.com/. Terima kasih!!!